perkuliahan 7 ( 25 oktober 2020)
Nama : muhammad agung nugroho
nim:201931042
Perkuliahan 7(25 oktober 2020)
1).
Pengertian Steganografi
Sejarah Steganografi
Steganography: ilmu dan seni menyembunyikan (embedded) informasi dengan cara menyisipkan pesan rahasia di dalam pesan lain .
Steganografi digital: steganografi pada data digital dengan menggunakan komputer digital
Steganografi dengan media kepala budak (dikisahkan oleh Herodatus, penguasa Yunani pada tahun 440 BC di dalam buku: Histories of Herodatus). Kepala budak dibotaki, ditulisi pesan, rambut budak dibiarkan tumbuh, budak dikirim. Di tempat penerima kepala budak digunduli agar pesan bsia dibaca. Penggunaan tinta tak-tampak (invisible ink). Tinta dibuat dari campuran sari buah, susu, dan cuka. Tulisan di atas kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas tersebut.
3).
Perbedaan Steganografi dan Kriptografi
Tujuan Steganografi
Lantas, apa saja manfaat stenografi? Apakah ketrampilan tersebut masih relevan dan dibutuhkan di ‘jaman Blackberry’ seperti sekarang ini?
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
-Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
-Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
-Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
-Untuk mencatat dikte.
-Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
-Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
-Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
-Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Singkat kata, semua bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Uniknya, isi stenograf (tulisan stenografi) 99.9% akan sama persis dengan kalimat yang diucapkan oleh dosen/nara sumber. Uniknya lagi, hanya orang-orang yang mengerti stenografi yang bisa membaca dan memahami catatan dalam bentuk stenograf tersebut. Hmm, keren kan?
Kata steganografi di Indonesia tidak begitu populer dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini menjadi sering disebut di masyarakat bersama-sama dengan kata kriptografi setelah pemboman gedung WTC di AS, dimana para pejabat AS mengkalim bahwa para teroris menyembunyikan pesan-pesan kegiatan terornya dalam berbagai gambar porno, file MP3 dan web site tertentu. Novel Da Vinci Code pun turut mempopulerkan steganografi dan kriptografi.
Komentar
Posting Komentar